Google
 

Rabu, 06 Januari 2010

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSISI LETAK SUNGSANG DENGAN PERSALINAN LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2003-200

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan dalam sistem Kesehatan Nasional ditujukan ke arah terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi (Depkes, 1999).
Masalah kematian dan kesakitan ibu dan bayi di Indonesia merupakan masalah besar. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 Angka Kematian Ibu (AKI) 307 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) berkisar 35 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2004).

Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (60-70%), gestosis (15-20%), dan infeksi (10-15%). Salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu yang berakibat perdarahan adalah persalinan letak sungsang. Persalinan letak sungsang merupakan salah satu masalah yang dapat menyebabkan distosia (kemacetan persalinan) yang disebabkan oleh kelainan presentasi karena janin terletak memanjang dengan kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Manuaba, 2001). Di Rumah Sakit Dr. Sutomo Surabaya distosia merupakan salah satu penyebab kematian pertama diantara penyebab yang lain yaitu preeklamsia/eklamsia dan perdarahan antepartum (cit. Yuliawati, 2001).

Sampai saat ini penyebab letak sungsang belum begitu jelas (50%), tetapi umumnya terjadi pada akhir trimester kedua kehamilan atau mendekati aterm. Faktor predisposisinya adalah prematuritas, multiparitas, kehamilan ganda (multipel), hidramnion, hidrosefalus, anensefalus, uterus abnormal, letak sungsang sebelumnya dan berbagai tumor dalam panggul serta implantasi plasenta abnormal (Cunningham, 2001). Unduh

3 komentar:

Plis, Tinggalkan Komentar