Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan dalam sistem Kesehatan Nasional ditujukan ke arah terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi (Depkes, 1999).
Masalah kematian dan kesakitan ibu dan bayi di Indonesia merupakan masalah besar. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 Angka Kematian Ibu (AKI) 307 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) berkisar 35 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2004).
Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (60-70%), gestosis (15-20%), dan infeksi (10-15%). Salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu yang berakibat perdarahan adalah persalinan letak sungsang. Persalinan letak sungsang merupakan salah satu masalah yang dapat menyebabkan distosia (kemacetan persalinan) yang disebabkan oleh kelainan presentasi karena janin terletak memanjang dengan kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Manuaba, 2001). Di Rumah Sakit Dr. Sutomo Surabaya distosia merupakan salah satu penyebab kematian pertama diantara penyebab yang lain yaitu preeklamsia/eklamsia dan perdarahan antepartum (cit. Yuliawati, 2001).
Sampai saat ini penyebab letak sungsang belum begitu jelas (50%), tetapi umumnya terjadi pada akhir trimester kedua kehamilan atau mendekati aterm. Faktor predisposisinya adalah prematuritas, multiparitas, kehamilan ganda (multipel), hidramnion, hidrosefalus, anensefalus, uterus abnormal, letak sungsang sebelumnya dan berbagai tumor dalam panggul serta implantasi plasenta abnormal (Cunningham, 2001). Unduh
Tampilkan postingan dengan label Karya Tulis Ilmiah Kebidanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karya Tulis Ilmiah Kebidanan. Tampilkan semua postingan
Rabu, 06 Januari 2010
Jumat, 21 Maret 2008
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI NGARGOSARI SAMIGALUH KULON PROGO TAHUN 2006
Pemberian ASI hendaknya diberikan terus sampai bayi berusia 2 tahun, dimana sejak lahir sampai berusia 6 bulan seharusnya hanya diberi ASI. Data dari puskesmas Samigaluh pada tahun 2001 ibu-ibu yang memberikan ASI secara eksklusif hanya 21,8% dan tahun 2002 mencapai 35,8% dari target 80%. Masyarakat Samigaluh masih beranggapan bahwa setelah melahirkan tidak boleh langsung menyusui bayinya. Karena menganggap ASI tersebut ASI jolong atau kotor. Hal tersebut merupakan cara pemberian ASI yang salah. Secara umum tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI di Kelurahan Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo.
Penelitian menggunakan metode non eksperimental korelation dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian digunakan teknik sampling kuota sejumlah 46 responden. Pengujian hipotesis dilakukan dengan chi kuadrat. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan rumus 2 sebesar 14,266 dengan derajat kebebasan (db) sebesar 2. Adapun 2-tabel pada derajat kebebasan (db) = 2 didapatkan sebesar 5,991. Berdasarkan 2 hitung > 2 tabel (14,266 > 5,991), maka Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI di Ngargosari Samigaluh Kulon Progo Tahun 2006.Unduh
Penelitian menggunakan metode non eksperimental korelation dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian digunakan teknik sampling kuota sejumlah 46 responden. Pengujian hipotesis dilakukan dengan chi kuadrat. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan rumus 2 sebesar 14,266 dengan derajat kebebasan (db) sebesar 2. Adapun 2-tabel pada derajat kebebasan (db) = 2 didapatkan sebesar 5,991. Berdasarkan 2 hitung > 2 tabel (14,266 > 5,991), maka Ho ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI di Ngargosari Samigaluh Kulon Progo Tahun 2006.Unduh
Minggu, 16 Maret 2008
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN USIA PENYAPIHAN DI POSYANDU RW III GENDINGAN NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2005
Pemberian ASI adalah memberikan nutrisi pada bayi berupa air susu ibu tanpa memberikan makanan tambahan, cairan atau makanan lain sampai berumur 6 bulan dan sampai batas usia penyapihan yakni usia 2 tahun. Penyapihan yang terlalu dini disebabkan karena beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya pengetahuan ibu. Sejumlah ibu yang mempunyai anak berusia 0 – 24 bulan menginginkan dapat memberikan ASI-nya sampai batas usia penyapihan, tetapi kenyataannya ada juga ibu-ibu yang terlalu cepat dalam melakukan penyapihan, ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki. Berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian ASI dengan usia penyapihan di Posyandu RW III Gendingan Kecamatan Ngampilan Yogyakarta tahun 2005.
Metode penelitian menggunakan non eksperimen dengan desain korelasional dan pendekatan waktu cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 40 responden yang diambil sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner menggunakan uji statistik chi-square.Unduh
Metode penelitian menggunakan non eksperimen dengan desain korelasional dan pendekatan waktu cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 40 responden yang diambil sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner menggunakan uji statistik chi-square.Unduh
Rabu, 05 Maret 2008
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2005
Pemberian imunisasi pada anak penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti TBC, dipteria, tetanus, pertusis, polio, campak dan hepatitis B. Di Kota Yogyakarta kejadian penyakit campak tahun 1998 sebanyak 404 dan meningkat pada tahun 2004 menjadi 414. TBC (klinis) ada 1378 pada tahun 1998 dan menurun pada tahun 2004 menjadi 1192. Berdasarkan studi pendahuluan dengan wawancara terhadap 12 responden masih banyak ibu yang tidak mengetahui pentingnya imunisasi dasar. Hal ini erat kaitannya dengan peran ibu sebagai pengasuh utama pada bayinya, sehingga pengetahuan ibu tentang imunisasi perlu dikaji ulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu tentang imunisasi dasar dan sebagai masukan bagi bidan dan petugas imunisasi untuk meningkatkan pelayanan imunisasi.
Jenis penelitian adalah non eksperimen korelasi dengan pendekatan waktu Cross Sectional. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak umur 0-12 bulan yang datang ke puskesmas Ngampilan Yogyakarta. Sampel yang digunakan 68 orang, pengumpulan data dengan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji Kendall Tau. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 18 mei 2005 sampai tanggal 29 juni 2005.
Unduh
Jenis penelitian adalah non eksperimen korelasi dengan pendekatan waktu Cross Sectional. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak umur 0-12 bulan yang datang ke puskesmas Ngampilan Yogyakarta. Sampel yang digunakan 68 orang, pengumpulan data dengan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji Kendall Tau. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 18 mei 2005 sampai tanggal 29 juni 2005.
Unduh
Selasa, 26 Februari 2008
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN SELAMA KUNJUNGAN ANC DENGAN MINAT IBU BERSALIN DI PUSKESMAS IMOGIRI I TAHUN 2005
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor tempat dan penolong persalinan hal ini dapat dilihat dengan masih rendahnya minat pemanfaatan Puskesmas sebagai sarana tempat bersalin. Satu dari berbagai hal yang menjadi pertimbangan pemanfaatan Puskesmas adalah kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan akan berhubungan dengan minat pemanfaatan Puskesmas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat kepuasan pasien selama kunjungan ANC dengan minat ibu untuk bersalin di Puskesmas Imogiri I.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian noneksperimen korelasi dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pendekatan waktu yang digunakan adalah Cross Sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan dengan Total Samping atau Sampling jenuh. Metode pengumpulan data dengan kuesioner untuk kedua variabel, baik variabel bebas maupun terikat, pelaporan Puskesmas dan buku KIA. Untuk mengetahui hubungan antarvariabel digunakan uji statistik korelasi Kendal Tau karena variabel bebas dan terikat berskala ordinal.Unduh
Penelitian ini menggunakan desain penelitian noneksperimen korelasi dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pendekatan waktu yang digunakan adalah Cross Sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan dengan Total Samping atau Sampling jenuh. Metode pengumpulan data dengan kuesioner untuk kedua variabel, baik variabel bebas maupun terikat, pelaporan Puskesmas dan buku KIA. Untuk mengetahui hubungan antarvariabel digunakan uji statistik korelasi Kendal Tau karena variabel bebas dan terikat berskala ordinal.Unduh
Langganan:
Postingan (Atom)