Di Indonesia, perkembangan pil KB juga cepat. Pada tahun 2000, jumlah pemakai pil KB mencapai 1,06 juta jiwa. Angka ini menempati urutan kedua di bawah KB suntik. Sedangkan secara keseluruhan peserta KB di Indonesia mencapai 3,63 juta jiwa. Dibanding alat kontrasepsi lain, pil KB sebenarnya memberi dampak non kontrasepsi tapi justru banyak wanita berhenti mengkonsumsinya. Alasan terbesarnya adalah efek samping. Kegagalan pada pengguna pil KB, seringkali karena ketidaktaatan pada aturan pakai. Jika diminum sesuai dengan aturan, kegagalannya sangat rendah, yaitu 0,1 %.
Selain itu, pil tidak dipilih karena mengandung hormon yang sifatnya tidak alami. Ditambah lagi harus minum teratur setiap hari dan berpengaruh pada kesehatan, seperti gangguan pembekuan darah. Bahkan disebut-sebut bisa menyebabkan kanker. Unuduh
Senin, 24 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Plis, Tinggalkan Komentar